14 Juli 2008

artikel 9 (Institut Pertanian Bogor)

Pembuatan Egg Instant Drink
Dari Putih Telur Dengan Penambahan Efek Effervescent Dan Cita Rasa Lemon

Dwi Y Wardoyo, Diah R. Pamungkas, Niken K, Ratnasari,
Henry P. Hartono
Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor

ABSTRAK
Penggunaan putih telur sebagai Egg Instant Drink Effervescent diharapkan menjadi alternatif bagi orang yang menginginkan sumber protein bebas kolesterol, disamping dapat menjadi alternatif minuman sumber protein bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan mempelajariproses pembuatan dan pengaruh perbedaan formulasi tablet effervescent putih telur dengan metode granulasi basah. Faktor utama yang diamati adalah pengaruh perbedaan konsentrasi NaHCO3 (25%, 30% dan 35%) sebagai salah satu komponen utama effervescent pada tiga formulasi. Parameter yg diamati adalah kadar air, friabilitas, waktu larut, tinggi buih dan organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diujikan. Secara umum waktu larut tablet effervescent putih telur pada penelitian ini tergolong lama yaitu lebih dari 8 menit, kadar air konsentrasi NaHCO3 juga tidak memberikan hasil yang berbeda pada uji organoleptik ketiga formula yang meliputi warna tablet, warna larutan, aroma tablet, aroma larutan, rasa dan penerimaan hedonik secara umum.

Kata Kunci : tepung putih telur, tablet effervescent, granulasi basah, NaHCO3

artikel 8 (Universitas Islam Sultan Agung Semarang)

Peningkatan Daya Saing Toko Kelontong
Untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif Dalam Menghadapi
Persaingan Retail Modern

Ali Mustofa, Ari Nurhayati, Ermawati

Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Sultan Agung Semarang

ABSTRAK
Semakin pesatnya pertumbuhan ritel modern di Indonesia tidak sebanding dengan pertumbuhan ritel tradisional hal ini menyebabkan terjadinya penurunan omset terhadap toko kelontong. Ketidakseimbangan kemampuan modal serta manajemen pengelolaan usaha diantara keduanya memicu persaingan yang tidak sehat. Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui : dampak keberadaan minimarket terhadap eksistensi toko kelontong, strategi yang efektif bagi toko kelontong, mengetahui keunggulan dan kelemahan masing-masing ritel serta mengetahui peran dan kebijakan pemerintah daerah setempat. Berbagai upaya harus dilakukan untuk peningkatan daya saing toko kelontong agar mampu bersaing dengan minimarket modern. Toko kelontong harus dapat meng-upgrade manajemen pengelolaan toko dan operasionalnya sehingga dapat merumuskan strategi yang efektif untuk dapat bersaing dengan minimarket. Pengelola toko kelontong harus mempunyai pengetahuan mengenai profil pasar, pemilihan produk yang tepat, layanan, penetapan harga, promosi, ataupun menerapan strategi dalam empat bidang manajemen yaitu : pemasaran, operasional, sumber daya manusia, dan keuangan sebagaimana pola yang diterapkan pada manajemen minimarket.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif diskriptif, dan pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, pertama dengan studi literature yaitu informasi dalam bentuk fakta, bukti-bukti atau pendapat-pendapat yang diperoleh dari bahan pustaka. Meliputi, data tentang PerPres 112/2007, data mengenai ritel modern dan tradisional, serta artikel-artikel tentang keberdaaan ritel modern terhadap ritel tradisional. Kedua,observasi yaitu informasi yang didapatkan dari hasil interview secara mendalam terhadap objek yang dituju yaitu pemilik toko kelontong, pihak minimarket, serta konsumen toko kelontong dan minimarket.
Kesimpulan karya tulis ini adalah, kemunculan minimarket berdampak secara langsung pada usaha toko kelontong. Adanya kecenderungan pergeseran pola berbelanja konsumen yang mulanya senang berbelanja di toko tradisional sekarang beralih ke minimarket modern. Diperlukan berbagai upaya dan kerja sama berbagai pihak untuk mengatasi kondisi ini. Diharapkan Pemerintah kota, Dinas perindustrian dan perdagangan serta pihak yang kompeten (Perguruan tinggi) dapat bekerja sama dalam pengembangan toko kelontong meliputi, pembenahan manajemen pengelolaan dan operasional toko dan melakukan pendampingan dan pelatihan terhadap para pelaku usaha toko kelontong. Peran pemerintah daerah sangat penting dalam memberlakukan kebijakan zonasi terkait dengan pendirian minimarket. Perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai dampak retail modern terhadap toko kelontong terutama pada kota-kota besar. Kerjasama antara UKM dengan Toko kelontong dalam bentuk kemitraan sehingga dapat memiliki diferensiasi produk.

Kata Kunci : Toko kelontong, Minimarket, Peran PEMDA.

artikel 7 (Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja)

Pengaruh Temperatur Terhadap Korosi Besi Beton
Yang Terlindung Secara Katodik Menggunakan
Elektrode Korban Magnesium

I Wayan Karta, Ni Wayan Rina Lestari, I Made Adi Sukariawan

Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA
Universitas Pendidikan Ganesha

ABSTRAK
Korosi merupakan suatu masalah yang tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari. Banyak kerugian yang ditimbulkan oleh masalah korosi sehingga telah dikembangkan berbagai cara dan metode untuk menanggulangi terjadinya korosi. Penelitian ini adalah penelitian laboratorium yang bertujuan untuk menentukan laju korosi besi beton yang terlindungi oleh elektrode korban magnesium. Subjek penelitian adalah besi beton yang terlindungi secara katodik dengan elektrode magnesium. Besi beton yang terendam ditempatkan dalam medium korosif larutan NaCl 3,70% selama satu minggu pada temperatur lingkungan yang bervariasi, yaitu; pada temperatur 250C (temperatur rata-rata lingkungan/biasa dalam referensi), 300C (daerah dataran rendah), 350 (daerah beriklim panas panas), dan 400C (kemungkinan tertinggi temperatur lingkungan). Objek penelitian adalah perubahan berat elektroda besi beton yang terlindungi dan yang tidak terlindungi. Perubahan berat tersebut selanjutnya dikonversi menjadi data dalam bentuk laju korosi besi beton.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur, laju korosi besi beton semakin meningkat. Laju korosi besi beton yang terlindung oleh elektrode korban Magnesium yang terbungkus (semen dan pasir) pada temperatur 250 C, 300 C, 350 C, dan 400C berturut-turut adalah 0,790 mmpt; 2,785 mmpt; 2,811 mmpt; dan 7,564 mmpt. Sedangkan laju korosi beton yang terlindung oleh elektrode korban Magnesium tanpa pembungkus pada temperatur 250 C, 300 C, 350 C, dan 400C berturut-turut adalah 3,776 mmpt; 6,119 mmpt; 6,691 mmpt; dan 8,209 mmpt. Elektrode korban Magnesium yang terbungkus memiliki perlindungan yang signifikan dan efektif daripada tanpa pembungkus terhadap pencegahan terjadinya korosi besi.

Kata Kunci: Laju Korosi, Perlindungan Katodik, Elektrode Magnesium

artikel 6 (Universitas Hasanudin Makassar)

Karakterisasi Sifat Morfologis Dan Fisiologis Tanaman Tebu Berpotensi Tahan Kering

Rezky Djamal, Marlina R, Aditya Dwijaksana dan Johar AR.

Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.

ABTRACT
The research was carried out at tissue culture laboratory, green house of Department of Agronomy, Faculty of Agriculture and Forestry UNHAS, screen house of Politani Negeri Pangkep from October 2004 to October 2005. The research aims to identify drought tolerant crop at morphological and moleculer level at early stage that can be used as a drought standar of sugarcane and identifying variety resistance relative for water stress and high productivity. Randomized block designed was applied using 47 sugarcane somclone regenerated callus that have been treated with different concentration of PEG together with clone from regenerated from callus treated by successive level of PEG concentration of 15 g l-1 and 5 clones from callus untreated with mutagen and PEG used as control. Somaclone regenerated from TK 26 together with 90 g l-1 of PEG have higher relative value on leaf drought indeks, number of hair, rate of photosynthetic and stomata conductant.

Key word: characterization, sugarcane, drought.

artikel 5 (Universitas Gajah Mada Yogyakarta)

EFEK EKSTRAK ETANOL BIJI JINTAN PUTIH (Cuminum cyminum Lin.)
TERHADAP INDUKSI ENZIM GLUTATION -S-TRANSFERASE PADA HEPAR TIKUS GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIBERI
7,12-DIMETILBENZ[A]ANTRASENA

Ahmad Fauzi Romadhon, Wynanda, Yudhi Afrianto
Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Abstrak
Biji jintan putih, Cuminum cyminum Lin. merupakan bahan alam yang sudah digunakan oleh masyarakat sehari-hari untuk bumbu masak dan pelengkap ramuan obat- obat tradisional. Biji jintan putih juga memiliki khasiat sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah senyawa alam yang terkandung dalam ekstrak etanol biji jintan putih (Cuminum cyminum Lin.) dapat mengindukasi ekspresi enzim Glutation-
S-Transferase (GST) pada hepar tikus jantan galur Sprague Dawley yang dib eri 7,12- dimetilbenz[a]antrasen (DMBA). DMBA akan diubah oleh enzim sitokrom p450 menjadi metabolit aktif yang dapat membentuk DNA adduct. Ikatan dengan DNA dapat menimbulkan mutasi pada gen. Enzim GST merupakan enzim p metabolisme fase II yang bekerja mendetoksifikasi metabolit aktif dari senyawa karsinogen yang masuk ke dalam tubuh. Ekspresi enzim GST dianalisis dengan menggunakan elektroforesis SDS-PAGES
(Sodium Dodecyl Sulfate Polyacrylamide Gel Electrophoresis), yaitu dengan menghitung luas area pita yang dihasilkan pada gel elektroforesis. Dari penelitian ini, diketahui bahwa ekstrak etanol biji jintan putih dosis 250 mg/kgBB dapat meningkatkan ekspresi enzim GST pada hepar tikus secara signifikan seda ngkan pada dosis 750 mg/kgBB ekspresi enzim GST akan menurun secara signifikan (P=95%).

Kata kunci : biji jintan putih (Cuminum cyminum Lin.), Glutation S-Transferase, 7,12- dimetilbenz[a]antrasen, elektroforesis SDS-PAGES

artikel 4 (Universitas Andalas)

Perkembangan Streptococcus Thermophillus Orla-Jensen
Dan Lactobacillus Bulgaricus Orla-Jensen
Dalam Fermentasi Minuman Soyghurt

Nofriyanti Fransiska , Desy Martiana Sari , Devi Syska dan Fajri Darti

Laboratorium Mikrobiologi dan Mikologi, FMIPA
Universitas Andalas, Padang

ABSTRAK
Penelitian mengenai “Perkembangan Streptococcus thermophillus Orla-Jensen dan Lactobacillus bulgaricus Orla-Jensen dalam Fermentasi Minuman Soyghurt” telah dilakukan dari bulan November 2006 sampai Januari 2007 di Laboratorium Mikrobiologi/Mikologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas Padang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Nested dengan 2 faktor perlakuan dengan 2 ulangan. Faktor A : bakteri yoghurt; Streptococcus thermophillus, Lactobacillus bulgaricus dan kombinasi Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah populasi bakteri tertinggi (310x109) didapatkan pada perlakuan kombinasi S. thermophillus dan L. bulgaricus sedangkan jumlah populasi terendah (206,4x109) pada perlakuan S. thermophillus diikuti L. bulgaricus (221,5x109). Fermentasi dilakukan dengan nilai pH awal 6,37 pada S. thermophillus, 6,47 pada L. bulgaricus dan 6,37 kombinasi S. thermophlilus dan L. bulgaricus. Pada akhir fermentasi diperoleh pH 5,33 pada S. thermophillus, 5,31 pada L. bulgaricus dan 5,28 kombinasi S. thermophillus dan L. bulgaricus.

Kata Kunci : Streptococcus Thermophillus, Lactobacillus Bulgaricus, Populasi, pH

artikel 3 (Universitas Airlangga Surabaya)

Penerapan Konseling Untuk Meningkatkan Pengetahuan Dan Keteraturan Pengobatan Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Poli Dots Rsu Dr. Soetomo

Vita Kusuma R, Nanang Nurofik, Dewi Ratna Sari, Bayu Satria W,
Fajar Setiawan

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
ABSTRAK
Penyakit Tuberkulosis paru tersebar di seluruh dunia dan menjadi masalah kesehatan penting di negara berkembang. Morbiditas dan mortalitas TB Paru dari tahun ke tahun semakin meningkat. WHO menetapkan saat ini Indonesia merupakan negara penyumbang kasus TB terbesar ke-3 di dunia. Program pemberantasan Tuberkulosis telah dilaksanakan sejak 1979, namun penerapannya masih belum dapat dinyatakan berhasil. Sejak tahun 1995, setelah dilakukan evaluasi bersama WHO, Indonesia mulai melaksanakan program DOTS (Direct Observe Treatment Shortcourse). Jumlah penderita TB Paru yang diobati dengan strategi DOTS meningkat yang menunjukkan cakupan pelayanan kesehatan meningkat, tetapi di satu sisi jumlah penderita TB Paru di Indonesia juga meningkat sehingga risiko penularan menjadi luas. Dalam penerapan strategi DOTS diperlukan suatu pendidikan kesehatan terhadap penderita TB mengenai pentingnya keteraturan dan kepatuhan pengobatan. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keteraturan pengobatan penderita TB paru di Poli DOTS RSU Dr. Soetomo melalui penerapan konseling. Program ini menggunakan rancangan penelitian studi prospektif, dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pemberian konseling terhadap pengetahuan dan keteraturan pengobatan penderita TB Paru Kategori I yang menjalani pengobatan DOTS di RSUD Dr. Soetomo. Dengan pengujian Fisher’s Exact Test, didapatkan angka signufikansi sebesar 0.024, yang menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat pengetahuan antara kelompok penderita yang mendapat konseling dan yang tidak mendapat konseling. Hasil penelitian didapatkan penerapan konseling dapat meningkatkan pengetahuan dan keteraturan pengobatan penderita TB paru di RSU Dr. Soetomo. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan untuk penerapan program konseling efektif di Poli DOTS RSU Dr. Soetomo demi peningkatan mutu pelayanan kesehatan TB Paru kepada penderita.


Kata Kunci : Konseling, Tingkat Pengetahuan, Keteraturan Pengobatan.

artikel 2 (Politeknik Negeri Pontianak)

Teknologi Pembenihan Buatan Ikan Semah (Labeobarbus Spp.) Sistem Induce Breeding Dengan Mengunakan Ovaprim


Yosep Benny. K, Mikraj, Qindi Mustori, Widya Sepi Viandy, Yeri Alfred Salean, Purnamawati

Program Studi Budidaya Perikanan Jurusan Ilmu Kelautan Dan Perikanan
Politeknik Negeri Pontianak Kalimantan Barat
ABSTRAK
Kalimantan Barat memiliki potensi sumberdaya alam yang belum dimanfaatkan secara maksimal dan optimal, khususnya sektor perikanan guna peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berbicara ikan air tawar, orang tidak banyak mengenal jenis Ikan semah, yang memiliki nilai ekonomis tinggi menyebabkan ekpolitasi terhadap jenis ikan ini sangat intensif sehingga mengancam keberadaannya. Usaha untuk menghindari kondisi tersebut telah direkomendasikan usaha pelestariannya. Langkah yang dilakukan adalah melakukan kegiatan budidaya dimana factor yang sangat menentukan, berhubungan dengan ketersediaan benih ikan semah. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui penerapan teknologi pembenihan ikan semah sistem induce breeding dengan ovaprim.
Penelitian dilakukan di daerah Dsn Silit, Desa. Ng. Pari, Kec. Sepauk, Kab. Sintang. Kalimantan Barat. Metode yang digunakan pada penerapan teknologi pembenihan ini adalah studi kasus. Dalam pengamatan ini dianggap sebagai kasus adalah Penerapan Teknologi Pembenihan Buatan Ikan Semah (Labeobarbus spp.) Sistem Induce Breeding dengan Menggunakan Ovaprim. Adapun data primer yang diambil antara lain : teknik seleksi induk. teknik pemijahan dan penyuntikan hormon. serta teknik penetasan telur. Pada penelitian ini penangkapan induk dilakukan pada pagi hari saat suhu air rendah. Induk ikan semah yang tertangkap dimasukkan dalam karamba terlebih dahulu. Setelah kurang lebih tiga hari induk dipindahkan kedalam kolam penampungan induk untuk aklimatisasi. Kematangan gonad dari ikan yang siap dipijahkan, mulai berat 1,5 kg untuk jantan dan 2,3 kg untuk induk betina. Bobot induk betina sekitar 2,3 kg sudah bisa memiliki fekunditas mencapai 22.200 butir dengan diameter telur mencapai 0,9–1,7 mm. Kualitas air yang baik untuk pemeliharaan induk ikan semah adalah Suhu air 24–27 oC, Kecerahan 30–34,5 cm, Karbondioksida 2,67–3,25 ppm, Oksigen terlarut 5,5–5,8 ppm, pH 6,5–6,7, Amonia 0,01–0,03 ppm. Untuk penyuntikan induk betina digunakan ovaprim 0,5 ml/kg, sedangkan untuk induk jantan menggunakan 0,3 ml/kg. Waktu ovulasi berkisar antara 6–12 jam setelah penyuntikan kedua. Kepadatan telur yang digunakan adalah 567–7400 butir per 10 liter air. kualiatas air yang baik untuk penetasan telur ikan semah dengan oksigen terlarutnya lebih dari 5 ppm dan suhu airnya 29 OC. Laju penetasannya sekitar 51,1 % atau setara dengan 11.340 larva dalam waktu 2 hari. Panen larva dilakukan setelah berumur 1–2 hari.

Kata Kunci : Pembenihan, Ikan Semah, Induce Breeding, Ovaprim.

artikel 1 (STT Telkom Bandung)

Kekuatan Layout Kerja Yang Terabaikan
(Studi Kasus : Home industry sepatu ”Kikwan”)


Fitria Lisdiyanti, Danu Ade Setiawan, Ika Puspitasari,
Ika Prawesti Wulandari

Teknik Industri, STT Telkom, Bandung


ABSTRAK
Sebagian besar home industry di Indonesia, khususnya di kawasan Cibaduyut belum menerapkan konsep layout kerja yang baik. Hal tersebut disebakan karena sebagian besar pemilik home industry belum menyadari arti pentingnya layout kerja. Sebenarnya layout kerja mempunyai peranan penting dalam peningkatan volume produksi melalui efisiensi penggunaan energi dan waktu produksi. Dalam hal ini penulis mengambil studi kasus pada home industry sepatu ”Kikwan”. Home industry tersebut belum menerapkan konsep layout kerja yang baik. Hal ini terbukti dengan tidak teraturnya posisi workstation. Urutan workstation tidak sesuai dengan urutan proses produksi. Untuk itulah perlu dibuat solusi yang mampu menyelesaikan masalah tersebut. Solusi tersebut diperoleh berdasarkan proses analisis data dari hasil observasi langsung pada home industry sepatu ”Kikwan”. Solusi yang diperoleh diharapkan mampu meningkatkan volume produksi melalui peningkatan efisiensi energi dan waktu produksi. Satu hal yang paling penting bahwa solusi yang direkomendasikan harus dapat diaplikasikan pada home industry sepatu yang lain di kawasan Cibaduyut serta home industry lain di Indonesia pada umumnya. Dengan demikian diharapkan volume produksi dapat meningkat secara signifikan dan pada akhirnya dapat memberikan konstribusi nyata bagi perekonomian Indonesia.

Kata Kunci : Home Industry, Layout Kerja, Workstation, Efisiensi.

beranda dewan redaksi

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dengan karuniaNya menggerakan hati para pejuang intelektual muda, yang tergabung dalam dewan redaksi tunas cendekia, untuk menyemai benih-benih kreatifitas mahasiswa Indonesia di bidang penelitian dan penalaran.
Berawal dari keprihatinan beberapa mahasiswa terhadap pemikiran dan hasil karya mahasiswa di bidang penelitian yang belum terangkum secara rapi. Tercetuslah sebuah ide untuk membuat sebuah dokumentasi karya ilmiah mahasiswa Indonesia dalam bentuk jurnal. Ide tersebut kemudian disambut dengan antusias oleh bapak DR. dr. H.M. Rofiq Anwar SP.Pa selaku rektor Unissula yang diberi kepercayaan menjadi tuan rumah PIMNAS XXI. Maka mulai disusunlah sebuah tim yang beranggotakan mahasiswa dan dosen Unissula. Tim ini bertugas merencanakan bentuk, penerbitan serta launching Jurnal Ilmiah Mahasiswa Indonesia saat PIMNAS XXI berlangsung.
Kenapa momentum yang dipilih adalah saat PIMNAS? Hal ini berkaitan dengan fakta bahwa PIMNAS adalah puncak dari berbagai ajang kreatifitas penalaran mahasiswa Indonesia. Selama ini setelah PIMNAS, karya-karya kreatif mahasiswa tersebut tidak memiliki tempat publikasi yang tepat untuk merangkumnya. Semuanya berhenti hanya sebatas PIMNAS saja. Padahal pemikiran-pemikiran tersebut merupakan bibit-bibit perencanaan pembangunan Indonesia yang tentunya sangat bermanfaat bagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang. Jurnal ini diharapkan mampu menjadi jembatan ilmu antara Perguruan Tinggi yang sudah mapan penelitian mahasiswanya dengan yang belum mapan. Dengan terbangunnya jembatan tersebut diharapkan dari tahun ke tahun PIMNAS semakin kompetitif dan objektif.
Dewan redaksi Tunas Cendekia merupakan representasi dari mahasiswa Indonesia. Sebagian besar adalah para finalis mahasiswa berprestasi tingkat nasional pada tahun 2007. Kemudian dewan redaksi dilengkapi pula oleh beberapa mahasiswa dari berbagai universitas yang memiliki kompetensi di bidang penelitian dan penalaran.
Nama Tunas Cendekia terpilih dari sekian banyak alternatif judul yang diusulkan oleh dewan redaksi. Ada beberapa alasan mengenai pemilihan nama tersebut. Pertama adalah Jurnal ini dari dan untuk mahasiswa Indonesia yang merupakan tunas-tunas bangsa, penerus pembangunan Indonesia. Dengan memiliki tunas yang baik maka diharapkan di masa yang akan datang bangsa ini memiliki pohon ilmu yang kuat dan lebat. Alasan kedua adalah artikel yang terdapat dalam jurnal ini merupakan buah pikir para ilmuwan muda, para calon cendekia yang mampu memberi kontribusi kepada bangsanya melalui penelitian dan penalaran.
Bukan perkara mudah untuk mengumpulkan berbagai karya Ilmiah mahasiswa Indonesia. Jumlah karya mahasiswa yang ikut di PIMNAS berjumlah puluhan bahkan ratusan. Oleh karena itu disepakati bahwa karya yang diambil adalah karya tulis yang mengikuti PKMI. Alasan utamanya adalah format penulisan yang tidak terlalu jauh dari format Jurnal. Selain itu, para penulis dari karya tersebut haruslah masih menjadi mahasiswa saat Tunas Cendekia terbit. Maka diputuskan bahwa yang berhak masuk dalam Tunas Cendekia adalah karya PKMI pada tahun 2007 (untuk seterusnya diharapkan karya PKMI yang masuk adalah PKMI pada satu tahun sebelum Tunas Cendekia terbit). Kemudian yang diutamakan adalah keterwakilan masing-masing daerah di Indonesia yang membentang dari Sumatra sampai Papua.
Tunas Cendekia edisi perdana ini merupakan awal dari sebuah perjuangan panjang menempatkan buah pemikiran mahasiswa pada wadah yang selayaknya. Masih terlalu dini untuk berpuas diri. Karena jurnal ini masih memiliki berbagai kekurangan. Tentu saja diharapkan dari tahun ke tahun Tunas Cendekia akan terus bertranformasi menuju bentuk yang lebih sempurna, baik dari segi penyusunan serta kualitas karya yang masuk dalam jurnal.
Terima kasih kami sampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penerbitan Jurnal ini. Semoga Tunas Cendekia menjadi peretas jalan menuju peningkatan kontribusi dan partisipasi aktif generasi muda Indonesia dalam pembangunan bangsa.

Semarang, Juli 2008

Dewan redaksi