14 Juli 2008

artikel 9 (Institut Pertanian Bogor)

Pembuatan Egg Instant Drink
Dari Putih Telur Dengan Penambahan Efek Effervescent Dan Cita Rasa Lemon

Dwi Y Wardoyo, Diah R. Pamungkas, Niken K, Ratnasari,
Henry P. Hartono
Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor

ABSTRAK
Penggunaan putih telur sebagai Egg Instant Drink Effervescent diharapkan menjadi alternatif bagi orang yang menginginkan sumber protein bebas kolesterol, disamping dapat menjadi alternatif minuman sumber protein bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan mempelajariproses pembuatan dan pengaruh perbedaan formulasi tablet effervescent putih telur dengan metode granulasi basah. Faktor utama yang diamati adalah pengaruh perbedaan konsentrasi NaHCO3 (25%, 30% dan 35%) sebagai salah satu komponen utama effervescent pada tiga formulasi. Parameter yg diamati adalah kadar air, friabilitas, waktu larut, tinggi buih dan organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diujikan. Secara umum waktu larut tablet effervescent putih telur pada penelitian ini tergolong lama yaitu lebih dari 8 menit, kadar air konsentrasi NaHCO3 juga tidak memberikan hasil yang berbeda pada uji organoleptik ketiga formula yang meliputi warna tablet, warna larutan, aroma tablet, aroma larutan, rasa dan penerimaan hedonik secara umum.

Kata Kunci : tepung putih telur, tablet effervescent, granulasi basah, NaHCO3

artikel 8 (Universitas Islam Sultan Agung Semarang)

Peningkatan Daya Saing Toko Kelontong
Untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif Dalam Menghadapi
Persaingan Retail Modern

Ali Mustofa, Ari Nurhayati, Ermawati

Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Sultan Agung Semarang

ABSTRAK
Semakin pesatnya pertumbuhan ritel modern di Indonesia tidak sebanding dengan pertumbuhan ritel tradisional hal ini menyebabkan terjadinya penurunan omset terhadap toko kelontong. Ketidakseimbangan kemampuan modal serta manajemen pengelolaan usaha diantara keduanya memicu persaingan yang tidak sehat. Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui : dampak keberadaan minimarket terhadap eksistensi toko kelontong, strategi yang efektif bagi toko kelontong, mengetahui keunggulan dan kelemahan masing-masing ritel serta mengetahui peran dan kebijakan pemerintah daerah setempat. Berbagai upaya harus dilakukan untuk peningkatan daya saing toko kelontong agar mampu bersaing dengan minimarket modern. Toko kelontong harus dapat meng-upgrade manajemen pengelolaan toko dan operasionalnya sehingga dapat merumuskan strategi yang efektif untuk dapat bersaing dengan minimarket. Pengelola toko kelontong harus mempunyai pengetahuan mengenai profil pasar, pemilihan produk yang tepat, layanan, penetapan harga, promosi, ataupun menerapan strategi dalam empat bidang manajemen yaitu : pemasaran, operasional, sumber daya manusia, dan keuangan sebagaimana pola yang diterapkan pada manajemen minimarket.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif diskriptif, dan pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, pertama dengan studi literature yaitu informasi dalam bentuk fakta, bukti-bukti atau pendapat-pendapat yang diperoleh dari bahan pustaka. Meliputi, data tentang PerPres 112/2007, data mengenai ritel modern dan tradisional, serta artikel-artikel tentang keberdaaan ritel modern terhadap ritel tradisional. Kedua,observasi yaitu informasi yang didapatkan dari hasil interview secara mendalam terhadap objek yang dituju yaitu pemilik toko kelontong, pihak minimarket, serta konsumen toko kelontong dan minimarket.
Kesimpulan karya tulis ini adalah, kemunculan minimarket berdampak secara langsung pada usaha toko kelontong. Adanya kecenderungan pergeseran pola berbelanja konsumen yang mulanya senang berbelanja di toko tradisional sekarang beralih ke minimarket modern. Diperlukan berbagai upaya dan kerja sama berbagai pihak untuk mengatasi kondisi ini. Diharapkan Pemerintah kota, Dinas perindustrian dan perdagangan serta pihak yang kompeten (Perguruan tinggi) dapat bekerja sama dalam pengembangan toko kelontong meliputi, pembenahan manajemen pengelolaan dan operasional toko dan melakukan pendampingan dan pelatihan terhadap para pelaku usaha toko kelontong. Peran pemerintah daerah sangat penting dalam memberlakukan kebijakan zonasi terkait dengan pendirian minimarket. Perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai dampak retail modern terhadap toko kelontong terutama pada kota-kota besar. Kerjasama antara UKM dengan Toko kelontong dalam bentuk kemitraan sehingga dapat memiliki diferensiasi produk.

Kata Kunci : Toko kelontong, Minimarket, Peran PEMDA.

artikel 7 (Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja)

Pengaruh Temperatur Terhadap Korosi Besi Beton
Yang Terlindung Secara Katodik Menggunakan
Elektrode Korban Magnesium

I Wayan Karta, Ni Wayan Rina Lestari, I Made Adi Sukariawan

Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA
Universitas Pendidikan Ganesha

ABSTRAK
Korosi merupakan suatu masalah yang tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari. Banyak kerugian yang ditimbulkan oleh masalah korosi sehingga telah dikembangkan berbagai cara dan metode untuk menanggulangi terjadinya korosi. Penelitian ini adalah penelitian laboratorium yang bertujuan untuk menentukan laju korosi besi beton yang terlindungi oleh elektrode korban magnesium. Subjek penelitian adalah besi beton yang terlindungi secara katodik dengan elektrode magnesium. Besi beton yang terendam ditempatkan dalam medium korosif larutan NaCl 3,70% selama satu minggu pada temperatur lingkungan yang bervariasi, yaitu; pada temperatur 250C (temperatur rata-rata lingkungan/biasa dalam referensi), 300C (daerah dataran rendah), 350 (daerah beriklim panas panas), dan 400C (kemungkinan tertinggi temperatur lingkungan). Objek penelitian adalah perubahan berat elektroda besi beton yang terlindungi dan yang tidak terlindungi. Perubahan berat tersebut selanjutnya dikonversi menjadi data dalam bentuk laju korosi besi beton.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur, laju korosi besi beton semakin meningkat. Laju korosi besi beton yang terlindung oleh elektrode korban Magnesium yang terbungkus (semen dan pasir) pada temperatur 250 C, 300 C, 350 C, dan 400C berturut-turut adalah 0,790 mmpt; 2,785 mmpt; 2,811 mmpt; dan 7,564 mmpt. Sedangkan laju korosi beton yang terlindung oleh elektrode korban Magnesium tanpa pembungkus pada temperatur 250 C, 300 C, 350 C, dan 400C berturut-turut adalah 3,776 mmpt; 6,119 mmpt; 6,691 mmpt; dan 8,209 mmpt. Elektrode korban Magnesium yang terbungkus memiliki perlindungan yang signifikan dan efektif daripada tanpa pembungkus terhadap pencegahan terjadinya korosi besi.

Kata Kunci: Laju Korosi, Perlindungan Katodik, Elektrode Magnesium

artikel 6 (Universitas Hasanudin Makassar)

Karakterisasi Sifat Morfologis Dan Fisiologis Tanaman Tebu Berpotensi Tahan Kering

Rezky Djamal, Marlina R, Aditya Dwijaksana dan Johar AR.

Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.

ABTRACT
The research was carried out at tissue culture laboratory, green house of Department of Agronomy, Faculty of Agriculture and Forestry UNHAS, screen house of Politani Negeri Pangkep from October 2004 to October 2005. The research aims to identify drought tolerant crop at morphological and moleculer level at early stage that can be used as a drought standar of sugarcane and identifying variety resistance relative for water stress and high productivity. Randomized block designed was applied using 47 sugarcane somclone regenerated callus that have been treated with different concentration of PEG together with clone from regenerated from callus treated by successive level of PEG concentration of 15 g l-1 and 5 clones from callus untreated with mutagen and PEG used as control. Somaclone regenerated from TK 26 together with 90 g l-1 of PEG have higher relative value on leaf drought indeks, number of hair, rate of photosynthetic and stomata conductant.

Key word: characterization, sugarcane, drought.

artikel 5 (Universitas Gajah Mada Yogyakarta)

EFEK EKSTRAK ETANOL BIJI JINTAN PUTIH (Cuminum cyminum Lin.)
TERHADAP INDUKSI ENZIM GLUTATION -S-TRANSFERASE PADA HEPAR TIKUS GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIBERI
7,12-DIMETILBENZ[A]ANTRASENA

Ahmad Fauzi Romadhon, Wynanda, Yudhi Afrianto
Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Abstrak
Biji jintan putih, Cuminum cyminum Lin. merupakan bahan alam yang sudah digunakan oleh masyarakat sehari-hari untuk bumbu masak dan pelengkap ramuan obat- obat tradisional. Biji jintan putih juga memiliki khasiat sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah senyawa alam yang terkandung dalam ekstrak etanol biji jintan putih (Cuminum cyminum Lin.) dapat mengindukasi ekspresi enzim Glutation-
S-Transferase (GST) pada hepar tikus jantan galur Sprague Dawley yang dib eri 7,12- dimetilbenz[a]antrasen (DMBA). DMBA akan diubah oleh enzim sitokrom p450 menjadi metabolit aktif yang dapat membentuk DNA adduct. Ikatan dengan DNA dapat menimbulkan mutasi pada gen. Enzim GST merupakan enzim p metabolisme fase II yang bekerja mendetoksifikasi metabolit aktif dari senyawa karsinogen yang masuk ke dalam tubuh. Ekspresi enzim GST dianalisis dengan menggunakan elektroforesis SDS-PAGES
(Sodium Dodecyl Sulfate Polyacrylamide Gel Electrophoresis), yaitu dengan menghitung luas area pita yang dihasilkan pada gel elektroforesis. Dari penelitian ini, diketahui bahwa ekstrak etanol biji jintan putih dosis 250 mg/kgBB dapat meningkatkan ekspresi enzim GST pada hepar tikus secara signifikan seda ngkan pada dosis 750 mg/kgBB ekspresi enzim GST akan menurun secara signifikan (P=95%).

Kata kunci : biji jintan putih (Cuminum cyminum Lin.), Glutation S-Transferase, 7,12- dimetilbenz[a]antrasen, elektroforesis SDS-PAGES