14 Juli 2008

artikel 2 (Politeknik Negeri Pontianak)

Teknologi Pembenihan Buatan Ikan Semah (Labeobarbus Spp.) Sistem Induce Breeding Dengan Mengunakan Ovaprim


Yosep Benny. K, Mikraj, Qindi Mustori, Widya Sepi Viandy, Yeri Alfred Salean, Purnamawati

Program Studi Budidaya Perikanan Jurusan Ilmu Kelautan Dan Perikanan
Politeknik Negeri Pontianak Kalimantan Barat
ABSTRAK
Kalimantan Barat memiliki potensi sumberdaya alam yang belum dimanfaatkan secara maksimal dan optimal, khususnya sektor perikanan guna peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berbicara ikan air tawar, orang tidak banyak mengenal jenis Ikan semah, yang memiliki nilai ekonomis tinggi menyebabkan ekpolitasi terhadap jenis ikan ini sangat intensif sehingga mengancam keberadaannya. Usaha untuk menghindari kondisi tersebut telah direkomendasikan usaha pelestariannya. Langkah yang dilakukan adalah melakukan kegiatan budidaya dimana factor yang sangat menentukan, berhubungan dengan ketersediaan benih ikan semah. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui penerapan teknologi pembenihan ikan semah sistem induce breeding dengan ovaprim.
Penelitian dilakukan di daerah Dsn Silit, Desa. Ng. Pari, Kec. Sepauk, Kab. Sintang. Kalimantan Barat. Metode yang digunakan pada penerapan teknologi pembenihan ini adalah studi kasus. Dalam pengamatan ini dianggap sebagai kasus adalah Penerapan Teknologi Pembenihan Buatan Ikan Semah (Labeobarbus spp.) Sistem Induce Breeding dengan Menggunakan Ovaprim. Adapun data primer yang diambil antara lain : teknik seleksi induk. teknik pemijahan dan penyuntikan hormon. serta teknik penetasan telur. Pada penelitian ini penangkapan induk dilakukan pada pagi hari saat suhu air rendah. Induk ikan semah yang tertangkap dimasukkan dalam karamba terlebih dahulu. Setelah kurang lebih tiga hari induk dipindahkan kedalam kolam penampungan induk untuk aklimatisasi. Kematangan gonad dari ikan yang siap dipijahkan, mulai berat 1,5 kg untuk jantan dan 2,3 kg untuk induk betina. Bobot induk betina sekitar 2,3 kg sudah bisa memiliki fekunditas mencapai 22.200 butir dengan diameter telur mencapai 0,9–1,7 mm. Kualitas air yang baik untuk pemeliharaan induk ikan semah adalah Suhu air 24–27 oC, Kecerahan 30–34,5 cm, Karbondioksida 2,67–3,25 ppm, Oksigen terlarut 5,5–5,8 ppm, pH 6,5–6,7, Amonia 0,01–0,03 ppm. Untuk penyuntikan induk betina digunakan ovaprim 0,5 ml/kg, sedangkan untuk induk jantan menggunakan 0,3 ml/kg. Waktu ovulasi berkisar antara 6–12 jam setelah penyuntikan kedua. Kepadatan telur yang digunakan adalah 567–7400 butir per 10 liter air. kualiatas air yang baik untuk penetasan telur ikan semah dengan oksigen terlarutnya lebih dari 5 ppm dan suhu airnya 29 OC. Laju penetasannya sekitar 51,1 % atau setara dengan 11.340 larva dalam waktu 2 hari. Panen larva dilakukan setelah berumur 1–2 hari.

Kata Kunci : Pembenihan, Ikan Semah, Induce Breeding, Ovaprim.

1 komentar:

ikan semah mengatakan...

yth. Jurnal Tunas
Cendekia. Salut atas keinginan untuk upaya domestikasi. namun sayang dari artikel tersebut belum mencerminkan secara jelas hasil proses pemijahan, satu hal yang saya paling kurang sependapat tentang fekunditas ikan semah untuk bobot induk seperti tertera dalam naskah tidak sebanyak itu, dan diameter nya pun untuk ukuran tersebut masih immature/ belum siap untuk di suntik, karena telur ikan semah dari beberapa spesies telurnya besar-besar, kalau mau di suntik ovaprim harus sudah mencapai 2,5 mm. (jojo Subagja.BPPBAT-Bogor)